26 Mei 2011

Notasi Formal - Pengolahan Data Elektronik (part 5)


VI.  REVERSE POLISH

Reverse polish berguna untuk menangani pernyataan yang pengevaluasian mereka diatur oleh preseden. Pernyataan ini biasanya merupakan bahasa yang tidak rumit, dan apabila demikian, pengaplikasian metode Reverse Polish akan secara cepat menghasilkan bentuk terpecah legal yang bisa digunakan tanpa memerlukan backtracking parse canonical.

            Notasi Reverse Polish pertama kali ditemukan oleh ahli logika polandia yaitu, J. Lukasiewicz. Dalam notasi Reverse Polish, setiap operator dituliskan setelah operand yang tepat, misalnya pernyataan sisipan (A + B) * (C + D) akan dituliskan AB + CD - * ;. Notasi reverse Polish kadang-kadang disebut Postfix Notation.

            Infix Notation (notasi sisipan) adalah car konvesional untuk menuliskan formula atau rumus. Ini merupakan cara yang banyak digunakan dalam banyak bahasa tingkat tinggi. Disebut Infix Notation, karena operator berada di dalam pernyataan antara operand-operand yang sesuai.

VII.  BANTUAN PENTERJEMAH

Bantuan penterjemah ini biasa disebut, Unary minus (minus uner) ini merupakan tanda “+” dan “-“ dari aritmatika. Hal ini biasa digunakan untuk Operasi Biner, yaitu operasi yang memerlukan 2 operand (misal, 5 + 8 atau 9 - 7) dan untuk Operasi Uner, yaitu untuk menentukan nilai tanda apabila hanya ada satu operand (misal, - 6 atau + 4).

Penggunaan minus uner seringkali dibatasi dalam bahasa tingkat tinggi dan mungkin hanya digunakan setelah tanda “: =” atau “.”. Pembatasan umum selanjutnya adalah bahwa operand-operand harus selalu eksplisit (misal, A * B tidak boleh ditulis AB).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar